Hikmah Allah Menutup dan Membuka Aib Manusia

Sebagai manusia, kita mestilah banyak bersyukur. Bersyukur bukan hanya pada nikmat-nikmat yang terlihat, tetapi juga pada nikmat-nikmat yang tidak terlihat. Bukan hanya pada rezeki yang kita dapatkan, tetapi juga pada aib-aib kita yang ditutup oleh Allah. Banyak orang yang kemarin dihormati, esoknya dicaci maki hanya karena Allah membuka aibnya dihadapan manusia. Tiba-tiba saja dunia terasa sempit baginya; menanggung malu yang tidak terkira. Banyak kejadian berakhir tragis ketika aib manusia terbuka lebar, seperti stres, depresi hingga bunuh diri. 

Ditutup dan dibukanya aib manusia membuktikan bahwa Allah Maha Melihat, Maha Mengetahui, dan Maha Mendengar. Allah menutup aib kita bisa jadi karena tiga hal. Pertama, Allah menutup aib kita untuk sementara waktu sebagai musibah yang kelak akan menimpa kita. Dia biarkan kita bersenang-senang dengan kemaksiatan yg kita lakukan sembunyi-sembunyi hingga tiba masanya Dia jatuhkan hukuman terang-terangan.

Kedua, Allah menutup aib kita agar kita menyadari bahwa lebih baik kita menyibukkan diri dengan aib yang ada pada kita ketimbang menyibukkan diri kita dengan aib orang lain. Karena bisa jadi aib diri kita lebih banyak daripada aib orang tersebut. Dan kita tidak selamat dengan membicarakan aib orang lain, tapi kita bisa selamat karena muhasabah atas aib-aib kita sendiri.

Ketiga, Allah menutup aib kita adalah sebuah sinyal agar kita segera bertaubat. Karena bisa jadi esok akan dibuka-Nya terang benderang. Hal itu sangat mudah bagi Allah.

Oleh karena itu, nikmat ditutupnya aib kita oleh Allah adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Bentuk rasa syukurnya adalah dengan muhasabah dan taubat; menyesali atas setiap dosa, berjanji tidak mengulanginya lagi, dan memperbanyak istighfar serta amal saleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar